Kamis, 06 Juni 2013

Sejarah Perjudian


Menurut Cohan (1964, dalam Papu, 2002), perjudian sudah ada sejak jaman prasejarah. Perjudiaan bahkan seringkali dianggap seusia dengan peradaban manusia. Dalam cerita Mahabarata dapat diketahui bahwa Pandawa menjadi kehilangan kerajaan dan dibuang ke hutan selama 13 tahun karena kalah dalam permainan judi melawan Kurawa. Jaman Yunani kuno juga telah dikenal judi, dimana para penjudi primitif difahami sebagai para dukun yang membuat ramalan ke masa depan dengan menggunakan batu, tongkat atau tulang hewan yang dilempar ke udara dan jatuh ditanah.
Demikian juga Alice Hewing (dalam Stanford & Susan, 1996, dalam Papu, 2002) menceritakan sejarah judi. Menurut Alice Hewing, orang-orang Mesir kuno memiliki kebiasaan menebak jumlah jari-jari dua orang berdasarkan angka ganjil atau genap. Mereka melempar koin dan lotere, yang dipelajari dari Cina. Para Raja seperti Nero dan Claudine menganggap permainan dadu sebagai bagian penting dalam acara kerajaan. Pada abad ke 14, permainan kartu berisi 78 gambar hasil lukisan yang sangat indah. Pada abad 15, Perancis mengurangi jumlah kartu menjadi 56 gambar.
Dari uraian Cohan dan Alice Hewing di atas, ternyata tindakan judi telah berlangsung sejak ada peradaban manusia ini dimulai. Lantas bagaimana dengan Indonesia? Apakah tindakan judi juga telah lama ada? Jika ada, apa bentuk dari tindakan judi itu? Siapa saja masyarakat pengikutnya? Dan bagaimana nasib dari tindakan judi pada era kekinian ini? Sejarah judi di Indonesia da[at dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel. Sejarah Tindakan Judi Indonesia

Tahun
Keterangan
1960
Lotre (gub Ali Sadikin)

1965 lotre dibubarkan
1968
Undian PON (Surabaya) Toto Koni

1974 Toto Koni dibubarkan
1974
Forecast (Mensos)
1985
Kupon berhadiah Forecast sepakbola 

1986 forecast 1 milyar
1987
Forecast menjadi KSOB (Kupon Sumbangan Olahraga Berhadiah)
1988
TSSB (Tanda Sumbangan Berhadiah) Golkar & PPP
1989
TSSB diganti SDSB (Sumbangan Dermawan Sosial Berhadiah)
1993
SDSB ditutup
2003
Kupon Asuransi Berhadiah (Mensos)

1 komentar: